Pemerintah Jepang Rencana Akan Bubarkan Gereja Unifikasi Karena Ini…

Rencana pembubaran Gereja Unifikasi tampaknya menjadi isu besar yang sedang dibicarakan di Jepang. Keputusan ini menyusul pembunuhan Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang pada 8 Juli 2022 silam. 

Abe ditembak oleh seorang pria yang mengaku melakukan tindakannya lantaran didorong oleh kebencian terhadap Gereja Unifikasi. Ia menyampaikan bahwa ibunya bangkrut setelah menyumbang uang ke gereja dan menyalahkan Abe karena mempromosikan lembaga keagamaan itu.

Keputusan pembubaran ini menyusul petisi yang diajukan oleh Kementerian Pendidikan ke Pengadilan Distrik Tokyo untuk pembubaran kelompok tersebut. Kementerian Pendidikan juga mengadalam konferensi pers pada tanggal 7 November yang lalu. Inilah kali pertama dalam satu tahun belakangan ini Tomihiro Tanaka, presiden gereja cabang Jepang, menghadapi pertanyaan media sejak dia tampil di depan publik pasca pembunuhan Shinzo Abe. Ia menyampaikan jika pihaknya telah menanggapi 664 permintaan pengembalian dana dengan total sekitar 4.4 miliar yen (setara 29.15 juta US dolar) di akhir bulan Oktober yang lalu. Tanaka juga menunjukkan permohonan maafnya dengan membungkuk kepada publik. 

 

Sejarah Gereja Unifikasi Jepang

Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan oleh Pendeta Sun Myung Moon pada tahun 1954, dan menjadi besar setelah campaign penggalangan dana berjumlah besar dan pernikahan massal yang disebut pemberkatan.

Sementara pemerintah Jepang telah memainkan peran yang penting dalam menerapkan doktrin pendirian gereja dan operasional sehari-hari. 

Dalam praktiknya, jemaat Gereja Unifikasi harus menebus dosa mereka dengan membayar kepada gereja sejumlah uang untuk membebaskan mereka dari roh nenek moyang. 

Sementara kaitan Abe dengan Gereja Unifikasi muncul dari hubungan erat gereja ini dengan politik jepang sejak akhir tahun 1950-an, ketika kakek Abe, Nobusuke Kishi menjadi perdana menteri. Kishi dan Moon menjalin persahabatan yang berperan penting dalam memajukan kehadiran gereja di Jepang, serta kekuatan politik faksi Partai Demokrat Liberal Kishi, yang diambil alih oleh Abe pada tahun 2006. Di tahun 2021, Abe sendiri menyampaikan pidato di sebuah acara yang dipandu oleh sebuah organisasi yang berafiliasi dengan gereja.

Pada bulan Oktober 2023 lalu, gereja Unifikasi secara terbuka kembali melakukan aksi protes terhadap pemerintah Jepang. Mereka menolak keputusan pembubaran cabang gereja mereka dengan alasan bahwa hal itu merupakan tindakan melanggar kebebasan beragama. Belum terlihat jelas bagaimana keputusan dari pemerintah terkait kasus ini.

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles